HASIL QUICK COUNT PILPRES 2019 DI SCTV PRABOWO-SANDI MENANG

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
POLITIK - POLITIK
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MANIPULATED CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
188 KALI

Jum'at, 19 April 2019

[DISINFORMASI]
Beredar video yang menampilkan presenter berita Liputan 6 SCTV Jati Darma dan infografis exit poll dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi dengan perolehan suara untuk pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf 42,8 persen dan pasangan Prabowo-Sandiaga sebesar 55,4 persen.
Di video tersebut, terdengar suara perempuan yang menyatakan bahwa stasiun televisi sudah menyatakan Prabowo-Sandi yang memenangkan Pilpres 2019.
"Tuh jelas ya, Prabowo-Sandi ya. Tuh televisi sudah menyiarkan siapa pemenangnya. Prabowo-Sandi. Nih hasilnya, real. Ini murni ya. Sudah berani televisi. Udah berani kebenarannya, kenyataannya. Ini baru nih. Jangan bangga hei, kecebong kecebong yang udah merasa menang." demikian suara dalam tayangan video.
Pihak Redaksi Liputan 6 SCTV pun mengklarifikasi video yang menampilkan tayangan berita tersebut. Redaksi menyatakan, berita Liputan 6 SCTV edisi Kamis 18 April 2019 itu dipotong sehingga tidak utuh kontennya. Dan  Redaksi Liputan 6 SCTV tidak pernah memberitakan ataupun merevisi info hasil hitung cepat maupun exit poll pilpres.
"Pada tayangan tersebut, redaksi menampilkan beberapa infografis terkait cara kerja hitung cepat dan exit poll. Layar pertama menampilkan metode quick count. Layar kedua, hasil quick count enam lembaga survei terkait pilpres. Kemudian layar ketiga, hasil exit poll Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi," demikian penjelasan Redaksi Liputan 6 SCTV.
Tayangan berita utuh yang berdurasi 3 menit lebih tersebut, kemudian direkam hanya bagian exit poll versi BPN oleh pihak yang tak bertanggung jawab dan disebarkan untuk maksud tertentu. Potongan video tersebut disalahgunakan, seolah-olah Liputan 6 merevisi hasil quick count sejumlah lembaga survei, yang menyatakan keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Kami tegaskan, semua foto dan potongan video yang diambil dari berita tersebut, yang kemudian beredar di media sosial adalah hoaks alias berita palsu. Kami serukan untuk stop membuat dan menyebar hoaks karena para pelakunya bisa diancam hukuman pidana."
.
[SUMBER KLARIFIKASI]
https://bit.ly/2IQGJPR
https://bit.ly/2IIQ0cz
https://bit.ly/2PijLCl